138 Karya Mahasiswa KPI Warnai Pameran Foto Jurnalistik: Restorasi Narasi Dakwah Lewat Lensa

Serang, 16 Juni 2025 — Sebanyak 138 karya foto jurnalistik hasil bidikan 69 mahasiswa Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten resmi dipamerkan dalam gelaran bertema “Restorasi: Langkah Syiar Melalui Foto Jurnalistik.” Pameran ini dibuka pada Senin pagi (16/6) di pelataran Fakultas Dakwah (FADA) dan menjadi etalase ekspresi visual yang sarat pesan dakwah dan kemanusiaan.

Acara pembukaan dimulai pukul 09.40 WIB dan dibuka langsung oleh Dekan Fakultas Dakwah, Endad Musaddad, S.Ag., MA., didampingi Ketua Prodi KPI, TB. Nurwahyu S. Af., MA., serta Dosen pengampu mata kuliah Jurnalistik Foto, Nana Sutisna, M.I.Kom. Sejumlah dosen turut hadir memberikan dukungan terhadap kreativitas mahasiswa.

Dalam sambutannya, Nana Sutisna menegaskan bahwa tema “Restorasi” dipilih untuk menandai upaya pemulihan dan penguatan narasi dakwah melalui media visual. “Mahasiswa tidak hanya belajar memotret, tetapi juga menyampaikan nilai yang bermakna. Ini adalah bentuk syiar yang dibungkus dalam kepekaan dan keberanian berekspresi,” ujarnya.

Senada, Ketua Prodi KPI, TB. Nurwahyu, menyampaikan bahwa pameran ini menjadi wadah aktualisasi diri mahasiswa sekaligus sarana menumbuhkan rasa percaya diri. “Foto jurnalistik adalah bahasa visual yang membentuk karakter seorang komunikator dakwah,” tuturnya.Dekan Fakultas Dakwah, Endad Musaddad, menyampaikan apresiasi tinggi terhadap peningkatan kualitas karya dibanding tahun sebelumnya. “Tahun ini karya-karya mahasiswa tampil lebih cerah, lebih hidup, dan tertata dengan rapi. Ini mencerminkan keseriusan dosen pembimbing serta kemajuan mahasiswa KPI,” katanya.

Ia juga berharap agar pameran yang dijadwalkan berlangsung hingga 18 Juni 2025 ini dapat diperpanjang hingga perayaan Dies Natalis Fakultas Dakwah pada Oktober mendatang. “Agar gaung karya mahasiswa dapat terus didengar dan diapresiasi lebih luas,” tambahnya.

Pameran ini menampilkan spektrum tema yang luas, mulai dari isu kemanusiaan, kehidupan sosial keagamaan, hingga potret keseharian masyarakat. Setiap bingkai tak sekadar gambar—melainkan narasi visual yang berbicara kepada nurani.

Leave a Reply