Fakultas Dakwah UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten Bekali Mahasiswa dengan Pembinaan Moderasi Beragama

SERANG. Mahasiswa Fakultas Dakwah Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Maulana Hasanuddin Banten antusias mengikuti pembinaan moderasi beragama yang digelar pada Kamis (9/10/2025) di Auditorium Gedung Fakultas Dakwah lantai 3. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat pemahaman dan penerapan sikap moderat dalam beragama di kalangan mahasiswa. Di tengah maraknya isu intoleransi dan radikalisme yang mengintai generasi muda, inisiatif ini menjadi oase di padang gurun.

Kegiatan yang digagas oleh Fakultas Dakwah ini menghadirkan Tsabit Latief, S.Q., M.A., Pimpinan Pondok Pesantren Bumingaos An-Nahdlah, sebagai narasumber utama. Dalam kesempatan tersebut, Tsabit Latief menekankan pentingnya moderasi beragama di era globalisasi ini.

“Pembinaan moderasi beragama ini sangat penting,” tegas Tsabit Latief. Ia menambahkan bahwa mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa harus memiliki pemahaman yang komprehensif tentang agama dan mampu bersikap toleran terhadap perbedaan.

Dekan Fakultas Dakwah, Dr. H. Endad Musaddad, M.A., mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu upaya fakultas dalam membentuk karakter mahasiswa yang berakhlak mulia dan memiliki wawasan kebangsaan yang kuat.

“Kami berharap melalui pembinaan ini, mahasiswa Fakultas Dakwah dapat menjadi agen perubahan yang mampu menyebarkan nilai-nilai moderasi beragama di masyarakat,” ujar Dr. Endad.

Sementara itu, Wakil Rektor 2 UIN Sultan Maulana Hasanuddin Banten, Dr. Ali Muhtarom, M.Si., mengapresiasi inisiatif Fakultas Dakwah dalam menyelenggarakan kegiatan ini. Ia berharap kegiatan serupa dapat terus dilakukan secara berkelanjutan. Kegiatan pembinaan moderasi beragama ini diharapkan dapat menjadi bekal bagi mahasiswa Fakultas Dakwah dalam menghadapi tantangan di masa depan. Dengan pemahaman yang mendalam tentang agama dan sikap moderat, mahasiswa diharapkan dapat berkontribusi positif bagi kemajuan bangsa dan negara. Pembinaan moderasi beragama bukan sekadar kegiatan seremonial, melainkan investasi jangka panjang untuk masa depan Indonesia yang lebih baik.

Leave a Reply